Tarian Babukung, Upacara Adat Kematian Suku Dayak Tomun di Kalteng

Hallo teman-teman aku meida manovani Aku berasal dari Kalimantan Tengah kabupaten lamandau Dimana disini aku mau memperkenalkan Warisan budaya yang Ada di kalimantan tegah tepatnya warisan budaya Upacara kematian suku dayak Tomun.

Ada yang tau nggak? Kalo belum ada yang tau sini aku kasih tau hehe.
Bagi kami masyarakat Dayak Tomun, Tarian Babukung bukan hanya sebatas pertunjukan seni. Tari Babukung merupakan produk seni asli nenek moyang yang ada di Bumi Kalimantan, yang mempunyai nilai historis bermuatan filosofis yang sangat tinggi. Terutama dalam pergumulan masyarakat adat Dayak dengan masyarakat adat Kaharingan terdahulu.
Sejatinya dilaksanakan ketika ada salah satu kerabat pemeluk kepercayaan Kaharingan meninggal dunia. Dan masyarakat Dayak Tomun di Kabupaten Lamandau melaksanakan Tradisi Babukung.

Tradisi menari dengan ciri khas penggunaan topeng yang dalam bahasa lokal disebut Luha. Topeng yang digunakan pada umumnya mempunyai karakter yang bermacam-macam. Misalnya saja karakter hewan seperti burung, kelelawar, kupu-kupu, owa-owa, hingga hewan imajiner naga.

"Dalam pelaksanaannya Babukung akan berlangsung dalam waktu yang berbeda-beda, tergantung pada keputusan keluarga duka. Uniknya hitungannya selalu ganjil, mulai dari 3 hari, 7 hari, 14 hari, dan 21 hari,"Disebutkannya, acara adat kematian suku Dayak yang banyak dikenal adalah Tiwah. Yang membedakannya adalah upacara Tiwah dilakukan setelah mayat dikuburkan. Sedangkan tari Babukung dilakukan saat mayat disemayamkan atau sebelum mayat dikubur.

Bagaimana teman-teman menarik bukan hehehe Ayo main-main ke tanah borneo banyak warisan budaya yang menarik loh !

Sekian ya teman-teman semoga bermanfaat :) adil ka'talino bacuramin ka'saruga basengat ka'jubata arus arus

 Salam dari Bumi Bahaum Bakuba -Lamandau



Comments

Post a Comment